WELCOME TO THE RANTS

Saturday, August 21, 2010

Kala : Dead Time (2007)

Sutradara/Skenario: Joko Anwar

Pemain: Fachri Albar, Ario Bayu, Shanty, Fahrani, Tipi Jabrik, Arswendi Nasution, Frans Tumbuan, Jose Rizal Manua, Rima Melati, Sujiwo Tejo.

Director of Cinematography: Ipung Rachmat Syaiful

Art Director: Wencislaus

Costume Designers: Tania Soeprapto, Isabelle Patrice

Editor: Wawan I. Wibowo

Sound Designer: Khikmawan Santosa

Music: Aghi Narottama, Zeke Khaselli
Produksi: MD Pictures

Durasi: 102 menit


Menonton Kala adalah joy to behold, film indonesia paling playful setelah Janji Joni, playful dimana semua genre bisa fit-in di film ini (walaupun yang paling tepat adalah genre Thriller), malah uniknya film ini lebih mengintimidasi penontonnya lebih dari menonton film horror indonesia. Wait until you see Pindoro (Jose Rizal Manua), you will know kenapa gue sering bilang Pindoro lebih menakutkan daripada hantu-hantu indonesia dijadikan satu, even gue percaya mereka takut ketemu Pindoro...soalnya mereka tahu, once you met Pindoro, you'll be dead...(maap agak spoiler)

Kekuatan film ini (dan film-filmnya Joko Anwar) dibanding film lain adalah film ini lebih menekankan storytelling-nya, for god sake, masalah utama film indonesia adalah kebanyakan men-down play storytelling, dan lebih menekankan amanat atau pesan atau whatever lah, seakan-akan film itu adalah kuliah subuh versi 100 menit lebih, padahal yang ikut kuliah subuh itu sedikit, di deket rumah saya aja paling yang ikut itu-itu lagi, 3 tahun itu-itu aja orangnya yang ikut. Okay, the main reason kenapa saya bilang amanat dalam film itu nggak penting adalah karena sebenarnya apa yang kita pengen lihat ketika masuk studio, duduk anteng, makan popcorn, lampu dimatikan, adalah hiburan, bukan kuliah, seakan-akan kita ini bodoh, nggak bisa bedain mana yang benar dan mana yang salah, kalaupun mau ngasih pesan atau amanat ya bisa dong membius penonton dengan cerita lalu knock their mind with the message while they were fascinated.

Film ini kuat disemua elemen, Visual yang top notch, efek yang bagus untuk ukuran film indonesia, camerawork yang jempolan, karakter yang kuat, plot yang amusing, dan scoring yang oh fuck...this is almost perfect. Dan untuk ukuran film indonesia, film ini pantas mendapat predikat "MINDFUCK"

PS : Saya nontonnya lewat DVD baru-baru ini, karena dulu pas mau nonton udah ditarik dari edar duluan, memang....aneh.

9,5/10 (skala film indonesia)

Friday, August 20, 2010

Klik... (bukan judul lagu)

"Because thats what people do... they leap and hope to God they can fly! Because otherwise, we just drop like a rock... wondering the whole way down..."why in the hell did I jump?" But here I am..falling. And there's only one person that makes me feel like I can fly... That's you. " - Hitch

kadang, mendefinisikan sesuatu itu susah...dan tentu ada alasannya. the same case falls on me, gue gak bisa mendefinisikan 'how i feel when you ask that thing', maksudnya begini, ada sebuah pertanyaan yang gue gak bisa jawab, whether it's obvious, i don't have any clue of it. gue gak tau harus jawab apa, karena, kalau gue jawab dengan hal yang paling klise seperti "you are beautiful", atau "you're smarter", atau yang lebih corny "you're hot!", that doesn't show what do i really feels...dan untuk mendefinisikan itu, i need some 'answer searching'.

lucunya, jawaban itu datang dari 'observatorial experience', dari pengamatan hal-hal kecil sampai major points, well i got some answer finally...

Well, i realize that in some point, cinta itu bukan sesuatu yang bisa kita define, bukan matematika, but the matter fact, someone just need some answer...for the sake of rationality, okay...here i go with my 'definition', apa yang gue rasain sebenarnya sederhana, ketika kita (gue dan you-know-who, and it's not voldemort) sms-an, twitteran, ngobrol ini-itu...gue merasa itu sangat berharga, seperti gollum dan cincinnya bilang "My Precious!" (but in a lower tone than gollum). in fact, gue merasa sangat sangat nyaman, just like hearing a sound, seperti tutup ulir dan botolnya...'Klik...' senyaman ketika lo duduk di teras, nyium bau tanah setelah hujan seharian ditemenin jazzy tunes, hot tea, dan a nice book, comfortable, nyaman, just as simple as that, no other reasons...

"I am no one special. Just a common man with common thoughts. And I've led a common life. There are no monuments dedicated to me and my name will soon be forgotten. But in one respect, I have succeeded as gloriously as anyone who's ever lived. I've loved another with all my heart and soul, and for me, that has always been enough." - The Notebook

Thursday, August 19, 2010

The Expendables (2010)

ACTION:

United States, 2010

U.S. Release Date:

2010-08-13

Running Length:

1:43

MPAA Classification:

R (Violence, Profanity)

Theatrical Aspect Ratio:

2.35:1

Cast:

Sylvester Stallone, Jason Statham, Jet Li, Dolph Lundgren, Eric Roberts, Randy Couture, Steve Austin, David Zayas, Giselle Itie, Terry Crews, Mickey Rourke, Bruce Willis

Director:

Sylvester Stallone

Screenplay:

David Callaham and Sylvester Stallone

Cinematography:

Jeffrey L. Kimball

Music:

Brian Tyler

U.S. Distributor:

Lionsgate

Subtitles:

none



Bring up Rambo, add it with a bit of knife throwing sequence of Prince of Persia, butt-kicking kung-fu, and annoying Eric Roberts, there we got The Expendables. Seriously, watching The Expendables doesn't needs a high intellectual mind, not even close to smart, all you do is just watch and enjoy the action sequence. But the biggest hole is, while you wanna enjoy the action, you can't really enjoy it because of the shaky camerawork, all i do during the movie is only reading on my Twitter timeline, and occasionally "oow" when it cames to Jason Statham kicking ass and throwing knife, Statham, Jet Li, and Terry Crews steals the show, while Stallone makes me sleep with his boy scout idealism, and Dolph Lundgren still stick is his annoying acting.

The dialogue is lame and unquotable, although it's sometimes funny, a la 80's and 90's action one-liner. This movie's power is on the massive testosterone burst, and the bangs around, quite good action sequence, while in some times it's kinda dragging on the pace.

This movie is a dream comes true for action movie seekers, Rambo-fans, and too extensive
testosterone hormonal teenagers (you'll find it many in Indonesia), while quite confusing for advanced moviegoers.

My Score : 6/10

Tuesday, August 17, 2010

Surat dari Saya untuk Anda

Kepada Anda

di

mana ya?


Halo anda yang makin lucu saja, masih ingat saya (yang tampan luar biasa ini)? Pasti masih ingat kalo saya dulu botak, saya dulu ganteng, dan sampai sekarang pun masih sih, kalau saya dulu kakak kelas anda, tapi anda pasti sudah lupa, kalau tiga tahun yang lalu saya sering main ke rumah anda, kalau tiga tahun lalu anda pernah menolak saya, dan sampai sekarang perasaan saya nggak pernah berubah selama tiga tahun belakangan ini.

Anda pernah bertanya “Kenapa bisa gue?” Saya cuma bisa jawab “Nggak tau” karena memang saya nggak tahu alasannya. Kalau dibilang karena anda cantik, bisa lah, tapi anda, physically, masih kalah cantik sama Dian Sastro, artis favorit saya itu hehehe, dan faktor-faktor lain pun nggak lolos fit & proper test untuk dijadikan jawabannya. Jadi mungkin alasan yang paling tepat bahwa kenapa saya masih suka sama anda adalah...saya nggak tahu hehehe. Oke, sebagai penutup, saya mau berpantun, empat kali empat enam belas, sempat nggak sempat, nggak wajib dibalas. Memang, saya nggak kreatip. Udah dulu ya, yuk dadah babay....


Jakarta, 17 Agustus 2010





Saya, yang anda panggil “Botak”

padahal sudah nggak botak lagi

Wednesday, August 11, 2010

a sneak peek

little sneak peek dari novel karya ehm...saya, masih pemula dan ini draft pertama...jadi maklum aja kalo jelek


-------------------------------------------------------------------------------------------------

II-Tiga Tahun Kemudian


2010.Bandung.

“97,2 Groove FM, selamat malam masih bersama saya Dito”

“dan saya Odie Sitinjak!!!”

“biasa ajalah Di...”

“maaf Dit, maklum bersemangat, kita kan harus men-generate excitement, bukan begitu G-peoples?”

“For god sake, ini udah tengah malem”

EHM, WOI FOKUS”

“iya, ibu prosedur”

“PRODUSER!!”

“.....”


Obrolan Warung Kopi

Bandung. Dingin.Adem. Cool. Itu tiga-tiganya sinonim. Kenapa jadi bahas dingin? Gak penting juga. Sekarang ini gue kerja, sebagaimana yang lo liat sendiri, atau baca ya? Ehm..fokus, sekarang ini gue berkarir sebagai penyiar, bahasa kerennya broadcaster, di Radio Groove 97,20 FM. Radio dengan segmen mahasiswa 19 – 25 tahun, dengan 'jualan' musik-musik yang groovy, laid back dan chill-out. Partner siaran gue yang sekaligus sahabat gue ini namanya Odie, Batak garis keras tapi bermuka bule, penggemar berat musik hip-hop, ngakunya gak pernah pacaran seumur hidup, ini yang bikin gue curiga dia homo. Tapi hipotesa gue terbantahkan oleh kegombrangan cara berpakaian dia, maklum 'hip-hop style'. Kurang ketat untuk jadi gay.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

segitu aja dulu...maap kalo jelek hehehehehe